Berdoa Dengan Kegigihan

Kata Alkitab / 18 August 2010

Kalangan Sendiri

Berdoa Dengan Kegigihan

Puji Astuti Official Writer
10607

Pada minggu lalu, kita telah belajar tentang doa pengakuan dosa. Melanjutkan seri pengajaran tentang doa, kali ini Gordon Robertson mengajak untuk bertumbuh lebih lagi dalam doa dengan mengenal doa ketekunan.

Sisihkanlah 15 menit saja untuk berdoa dalam sehari, jika Anda melakukan hal ini maka Anda akan dibukakan tentang rahasia-rahasia kuasa doa.

Pada hari ini saya akan mengajarkan tentang rahasia doa ketekunan yang akan memberikan Anda hasil karena Anda gigih bertekun dalam doa-doa Anda. Seringkali sebagai orang Kristen, kita berdoa dengan setengah hati sehingga jawaban doa itu tidak pernah kita raih. Namun sebenar Tuhan Yesus telah memberikan petunjuk yang jelas tentang doa yang akan membuat kita mendapatkan jawaban atas permohonan-permohonan doa kita.  Petunjuk tersebut dapat Anda temukan di Lukas 11, dimana Yesus mengajarkan tentang perumpamaan seseorang yang meminjam roti ke rumah sahabatnya.

“Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” ~ Lukas 11: 5-8

Teladan yang dapat kita ambil dari perumpamaan diatas adalah dia tidak meminta untuk dirinya sendiri; Orang tersebut meminta roti bagi temannya yang lain. Dalam perumpamaan ini Yesus mengajarkan kita tentang meminta dengan gigih. Orang dalam perumpamaan tersebut tahu bahwa sahabatnya memiliki roti, dan dia tahu bahwa temannya yang lain sedang membutuhkannya, dan dirinya tahu bahwa ia bisa menghubungkan mereka berdua, sehingga kebutuhan orang lain dapat terpenuhi. Karena kegigihannya dalam meminta, akhirnya sahabatnya memberikan roti tersebut.

Hal yang sama juga dengan Tuhan; Jika kita terus medesak, kita gigih dengan doa-doa kita, maka kita akan menerima jawaban atas doa-doa tersebut. Dengan kegigihan kita dalam doa maka kita bisa membuat perubahan.

Yang perlu Anda terus ingat dalam pikiran Anda bahwa orang dalam perumpamaan tersebut tidak meminta untuk dirinya sendiri. Dia memohon sesuatu untuk orang lain. Dia bertindak sebagai penengah antara dua orang. Dan jika kita terapkan hal ini dalam doa, maka hidup kita akan diubahkan. Doa-doa yang kita panjatkan bukan lagi doa-doa yang egois, tetapi kita berdoa sebagai mediator antara sang sumber segala sesuatu dan mereka yang sedang membutuhkan sesuatu, maka kita akan melihat jawaban doa-doa kita tersebut.

Namun tidak berhenti disitu, Yesus kemudian menyampaikan sesuatu yang tidak biasa, Dia mengajarkan kita prinsip Kerajaan Allah. Inilah firman Allah yang kekal itu:

“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” ~ Lukas 11:9-10

“Jadi Aku katakan kepadamu, mintalah.” Kata meminta dalam bahasa Yunani diartikan sebagai “terus meminta.” Cari dan teruslah mencari. Sekarang, Anda telah menemukan sebuah rahasia Kerajaan Allah. Jika Anda menerapkan hukum Kerajaan Allah ini, ketika Anda terus meminta, Anda akan mendapatkan jawabannya; Jika Anda terus mencari, maka Anda akan menemukan; Ketika Anda terus mengetuk, maka pintu akan dibukakan bagi Anda.

Halangan terbesar untuk doa yang  berhasil adalah rasa cukup sehingga seseorang kehilang rasa lapar dan haus akan Tuhan. Rasa lapar itu yang akan membuat Anda terus mencari Tuhan yang Anda sangat cintai dan Dia sangat ingin memuaskan Anda yang lapar dan haus akan Dia.

Lalu Yesus membuat pernyataan lain pada akhir dari pembicaraan masalah doa ini:

“…apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” ~ Lukas 11: 13

Seringkali di komunitas Kristen karismatik – yang saya temui di berbagai penjuru dunia – kita menjadi puas dengan pengalaman kita bersama Roh Kudus. Dan entah bagaimana, kita berpikir bahwa babtisan Roh Kudus hanya peristiwa satu kali seumur hidup. Saya disini untuk memberikan kabar baik. Jika Anda membaca pasal 2 di Kisah Para Rasul, Anda akan menemukan bahwa para rasul dibabtis Roh Kudus dua kali.

Ada banyak kali babtisan Roh Kudus, sebanyak Anda haus akan Tuhan. Jadi terus memintanya. Terus meminta berbagai karunia Roh Kudus, lebih banyak lagi dipenuhi hadirat Tuhan, lebih banyak lagi dipenuhi oleh kasih-Nya, karena saya menjamin bahwa ada lebih banyak lagi yang disediakan bagi Anda. Jika Anda terus meminta, Anda terus mencari, Anda terus mengetuk, maka Anda akan juga menerimanya.

Alami kebenaran firman Tuhan diatas dan nantikan seri pengajaran tentang doa selanjutnya, yaitu doa syafaat.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami